Advertisement

Promo November

Pembangunan PLBN di Kawasan Perbatasan Bukan Hanya Jadi Gerbang tetapi juga Embrio Ekonomi

Newswire
Selasa, 16 Januari 2024 - 11:17 WIB
Mediani Dyah Natalia
Pembangunan PLBN di Kawasan Perbatasan Bukan Hanya Jadi Gerbang tetapi juga Embrio Ekonomi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang di Kalimantan Barat. Antara - HO / Kementerian PUPR

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) bukan hanya sebagai gerbang tetapi juga embrio pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan perbatasan.

"Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk tetapi juga menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi kawasan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan," ujar Basuki di Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Advertisement

Menurut dia, pembangunan PLBN ini tidak hanya menjadi kebanggaan bangsa Indonesia sebagai bangsa besar, tetapi yang terpenting adalah fungsi pertahanan keamanan dan sekaligus sebagai embrio pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan perbatasan Indonesia.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mengurangi disparitas dan memeratakan pembangunan infrastruktur khususnya di kawasan perbatasan. Salah satunya melalui pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN), yang juga merupakan upaya pemerintah untuk menjaga kedaulatan negara.

Setelah menyelesaikan 7 PLBN pada pembangunan tahap satu, secara bertahap Kementerian PUPR tengah menyelesaikan lanjutan pembangunan PLBN tahap dua sesuai Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2019.

Baca Juga

Jokowi Minta Masyarakat di Pos Perbatasan Papua Makin Cinta Indonesia

Proyek Prioritas Pengelolaan Batas Negara 2023

63 Desa di Kapuas Hulu Masih Sangat Tertinggal

Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti mengatakan, pada gelombang dua hingga saat ini sebanyak 6 PLBN telah selesai konstruksinya, yakni PLBN Terpadu Sota di Kabupaten Merauke Papua, PLBN Terpadu Serasan Kabupaten Natuna Kepulauan Riau, PLBN Terpadu Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat.

Kemudian PLBN Terpadu Sei Pancang Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara, PLBN Terpadu Napan Kabupaten Timor Tengah Utara NTT, dan PLBN Terpadu Yetetkun Kabupaten Boeven Digoel Papua. 

Salah satu PLBN yang telah rampung dan beroperasi sejak Juli 2023 adalah PLBN Jagoi Babang di Kalimantan Barat. PLBN ini mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi baru bagi masyarakat di perbatasan.

Pengelola PLBN Jagoi Babang yakni Misdo Jerry Purba mengatakan pertumbuhan tersebut, tidak terlepas dari faktor jarak yang relatif lebih dekat ke Kota Kuching, Serawak, Malaysia.

Sebagai perbandingan waktu tempuh dari PLBN Jagoi Babang kurang dari 1 jam, dari Entikong 1,5 jam, Aruk lebih dari 1,5 jam dan dari PLBN Nanga Badau 2,5 jam. Saat ini mayoritas komoditas yang diekspor ke Malaysia melalui PLBN Jagoi Babang adalah hasil pertanian, seperti sayuran seperti petai, kentang dan cabai serta buah-buahan seperti buah naga, semangka dan srikaya.

PLBN Jagoi Babang dibangun pada tahun 2020-2023 di atas lahan 16,4 hektar dengan nilai konstruksi Rp225,7 miliar dengan lingkup pekerjaan bangunan inti, gudang barang dan transit, mess, kantor, Wisma Indonesia, bangunan menara air, rumah dinas, pos jaga, power house, Tempat Pengelolaan Sampah (TPS), pasar perbatasan, gerbang titik nol, dan fasilitas lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

10 TPS di Sleman Rawan Konflik Sosial, Polresta Sleman Terapkan Pola Pengamanan Berbeda

Sleman
| Senin, 25 November 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement